Minggu lalu, saya menonton webinar oleh Steve Nison “Candlesticks Webinar”. Steve adalah penulis buku “Japanese Candlesticks”. Buku ini adalah yang pertama saya beli sewaktu awal mula trading (bertransaksi perdagangan berjangka) lebih dari 20 tahun yang lalu. Penekanan webinar itu adalah pendidikan dan anehnya, para hadirin adalah pedagang-pedagang yang sudah berpengalaman. Saya sangat setuju dengan Steve, bahwa pendidikan adalah proses seumur hidup.
Berkelanjutan kejudul artikel ini. Dalam pengalaman bertahun-tahun sebagai trainer, fungsi utama saya adalah untuk melatih staff perusahaan pialang tentang menganalisa pasar dan mencari keuntungan dengan bertransaksi. Ada yang berhasil dengan cemerlang, tapi ada juga yang kurang berhasil. Saya selalu menyederhanakan dan menggunakan lebih banyak grafis, karena saya pernah terbaca, minda berfikir secara bergambar. Para peserta selalunya bersemangat dan bertenaga. Mereka sering bertanya. “Kenapa tidak dari dulu anda datang, sewaktu akun saya masih sehat?” Saya selalu menjawab, “Lebih baik telat daripada tidak sama sekali.”
Akan tetapi tidak semua pihak yang senang dengan sessi pelatihan saya. Ada cabang di Sumatra, dimana pihak manajemen menyatakan bahwa materi pelatihan saya dicontek dari internet. Tambahan lagi, beliau menjadi bangga karena staf yang dikeluarkan, mendapat jabatan yang lebih baik diperusahaan pialang lain, karena staf ini dikata sudah ‘siap pakai’. Beliau juga yakin bahwa dengan didikan beliau tiap pagi staf ini menjadi pinter. Saya berfikir, apakah yang saya lakukan disana selama berminggu-minggu, sebelum staf ini dikeluarkan?
Trading adalah seni, mirip dengan seni bela diri. Ledakan internet, memperbolehkan kita untuk mempelajari apa saja, tanpa batas. Anda bisa mempelajari dan mempraktekkan seni bela diri dengan cukup dipelajari dari website, tanpa pengawasan seorang ‘sensei’ (guru, bahasa Jepang). Sama halnya dengan trading, anda bisa belajari analisa teknikal dan fundamental dari ribuan website, secara gratis. Anda bisa pelajari teknik baru dengan mudah. Akan tetapi, sama dengan seni bela diri, trading juga butuh disiplin. Dan disiplin bisa diterapkan dengan adanya sensei. Ini adalah satu atribut yang paling sulit untuk pedagang yang profitabel.
Disiplin, apalagi disiplin diri harus datang dari dalam. Selalunya, kita belajar dari kesalahan, dalam trading, itu kerugian. Jadi, setiap kali anda mengalami kerugian, lihat kebelakang dimana anda salah. Apakah salah analisa atau waktu tidak tepat.
Ketepatan waktu = Disiplin
Para master bela diri tidak akan menyerang musuh mereka secara acak. Mereka akan menunggu sehingga musuh mulai lemah atau kuran berkonsentrasi, kemudian barulah si master serang. Sama dengan trading, anda harus menunggu sehinga segala sinyal wujud sebelum eksekusi. Disiplin ?
No comments:
Post a Comment